Kisah ini terjadi kira-kira 4 tahun lalu,
waktu gue masih kelas 3 SMA di salah
satu kota di Kalimantan Timur. Bermula
ketika gue terlambat masuk sekolah,
tepatnya hari selasa. Setelah diizinkan
guru piket untuk masuk, www.ceritagay.uiwap.com pikir-pikir gue
males masuk kelas soalnya tanggung
sebentar lagi pelajaran pertama juga
selesai. Akhirnya gue nunggu di Kelas
3.A1 yang bersebelahan dengan kelas
gue 3.A2 dan kebetulan sedang kosong
karena sedang pelajaran olahraga.
Sambil nunggu, gue ngutak-atik hp
gue, sambil nge-game tuk ngusir jenuh.
Tak lama kemudian gue kaget karena
pintu kelas terbuka, padahal jam
olahraga belum selesai. Ternyata
seorang cowokanak kelas 3.A1 masuk.
Namanya Arya, cowok ini ganteng,
agak gemuk, kulitnya putih.
Sebenarnya gue udah lama kagum ma
ni cowok,tepatnya sejak kelas 2. Gak
tau napa sejak ketemu dia, gue selalu
deg-degan gak karuan. Padahala
waktu itu gue belum kenal ma dia.
Gue kenal dia sejak naik kelas 3 ini.
"Eh, elu Put. Ngapain disini? Gak masuk
kelas?". Tanya dia.
"Gak. Gue tadi telat, males masuk.
Nanggung, ntar aja masuk pelajaran
kedua." Jawabku. "Oh..." "Elu sendiri
koq dah kelar olahraganya.?". Tanya
gue. "Gue haus, mo ngambil minum di
tas gue". Jawabnya. Gue berusaha
mengontrol diri gue, karena dia
kelihatan macho banget. Apalagi
dengan kaos olahraganya yang basah
oleh keringatnya dan agak ketat
dengan celana selutut yang membuat
gue terpesona. Apalagi aroma
tubuhnya yang maskulin menambah
gairah gue. Akhirnya dia ngelepas
kaosnya dan duduk di bawah AC,
sepertinya dia merasa gerah. Tapi dia
masih memakai singlet putih. Wah, apa
ini godaan atau hadiah buat gue. Baru
kali ini gue ngeliat tubuh dia walopun
masih dibungkus singlet dan celana
pendeknya. Gue ngerasa penis gue
menegang ngeliat keringatnya yang
keluar membasahi singlet putih.
Bahunya terlihat kekar, perutnya yang
mulai terbentuk membuat gue jadi
salah tingkah. Gue terus mencuri
pandang, sampai akhirnya dia nyadar
kalo gue merhatiin dia. "Knapa Put,
kayaknya daritadi elo merhatiin gue.?".
Tanya dia.
Gue kelabakan, tapi gue mencoba
tenang dan menjawab, "Eh, gak papa.
Badan lo bagus juga yah. Pasti sering
fitnes?" Gue membuka percakapan. "Ah
gak juga, gue baru 1 minggu ikut fitnes.
Tapi ini belum apa-apa." Jawabnya.
Gue mendekat dan mulai merayu, "Gue
jadi iri nih sama lo, jadi pengen juga
punya bodi kayak lo". "Biasa aja ah…"
Sepertinya dia mulai risih gue dekatin.
"Tapi jujur bodi lo tu bagus, gue juga
pengen kayak lo. Apalagi lo banyak
banget di kejar-kejar ma cewek-
cewek di sekolah ni." Sambil becanda,
gue terus merayu dia. "Masa sih?".
"Yakin" Gue mulai meraba bahunya.
"Keras banget ototnya" "Makanya ikut
fitnes juga biar kayak gue", ternyata
dia gak curiga ama gerak-gerik gue.
Gue pun meneruskan meraba-raba
dadanya,tentunya dengan izin dia
sampai akhirnya gue sengaja nyentuh
kontol dia. "Upss, sorry ya!! Gede juga
punya lo." "Ah, kamu bisa aja, lo mau
liat?" dia menawarkan ke gue. Gue gak
nyangka ternyata dia begitu welcome,
entah apa yang gue pikirin. Apa dia
juga GAY kayak gue ato cuma
bercanda doank. Tapi gue gak mau
ngelewatin kesempatan emas ini.
Setelah dia mengeluarkan kontolnya
dari balik celananya gue langsung
horny ngeliatnya sambil menelan ludah
gue. Tentunya kontol gue juga
mengeras. Ternyata dia ngeliat klo
kontol gue mengeras karena celana
guelumayan ketat. "Lo kenapa horny
gitu ngeliat kontol gue? Suka ya?"
tanya dia. Gue kaget dia nanya kayak
gitu, tapi udah terlanjur basah ini ya
gue iyakan aja. Ternyata dia malah
menawarkan untuk menghisap kontol
dia.."Elo mau gak ngisap gue?" Tanpa
menjawab gue langsung menyambar
kontolnya dan mnghisap dengan
ganasnya, seperti orang lapar. Dia
cuma merem melek sambil mendesah
keenakan. Gue baru ngerasa kalo
mungkin selama ini dia juga gay. Tapi
gak penting,yang penting di mulut gue
sekarang udah ada kontol dia yang
enak banget. Dengan bulu2 halus yang
tertata rapi menambah keindahan
kontolnya. Gue meneruskan aksi gue,
dan dia pun terus mendesah pelan.
Untungnya ruang kelas di sekolah kami
tertutup rapat, tanpa jendela sehingga
tidak ada orang yang tau.
"Arggghh...Terus put. Enak banget" Gue
memainkan lidah gue di lubang
kencingnya. "Ahhhh...uhhhh....Put gue
udah gak tahan nih." Gue gak
menghiraukan dia, sampai akhirnya
spermanya muncrat di mulut gue. Dia
terus mendesah. Setelah mulut gue
penuh sperma gue keluarkan
kontolnya, dan gue berdiri dan
langsung menyambar mulutnya. Gue
langsung mencium dia, dan
mengeluarkan spermanya yang masih
di mulut gue. Dia pun mengimbangi
permainan gue. Kita berciuman sambil
memainkan spermanya di mulut kita
berdua sampai puas. Dan akhirnya gue
menelan sebagian spermanya, dia juga
begitu. Dan kita berpelukan. "Ah enak
banget Put." katanya "kontol lo, juga
enak banget." "Baru kali ini kontol gue
dihisap, dan gue pengen dihisap lagi"
"Gue siap koq, ngisap lagi" "Jangan
sekarang" "Ya, kapan?" Akhirnya dia
memasukkan kontolnya ke dalam
celananya dan mengganti kaosnya
dengan seragam, karena sebentar lagi
pelajaran dimulai. Dan gue mengelap
mulut gue yang masih belepotan
sperma. Setelah dia memakai
seragamnya gue duduk berdua dan
bertanya. "Ar, elo GAY?"
"Hmm..sebenarnya gue udah lama
suka ma cowok. Tapi gue takut kalo
sampe orang-orang tau" Jawabnya.
"Gue gak bakal bilang ke temen2 koq,
jujur gue juga suka ma cowok
terutama sama lo. Gue udah dari kelas
2 suka merhatiin lo" "Gue tau koq,
makanya waktu gue masuk kelas tadi
gue mau liat reaksi lo gimana waktu
gue buka kaos. Dan gue sengaja biarin
lo pegang2 badan gue." Gue malu, tapi
gue senang akhirnya gue tau dia juga
sama kayak gue. "Oh, sorry ya?" "Gak
usah malu lagi, sekarang kan kita udah
sama2 tau kalo kita sama2 GAY" Gue
langsung nembak dia. "kalo gitu elo
mau gak jadi cowok gue" "Hmmmm,
mau" jawabnya. Gue senang banget
denger itu. Kita berpelukan dan gue
mencium pipinya lembut. Tak terasa
jam udah menunjukkan pukul 08.45 itu
berarti sebentar lagi bel pelajaran
kedua segera di mulai. Anak2 kelas
3.A1 mulai berdatangan dan gue keluar
dan bersikap sepertitidak terjadi apa2.
Dan gue masuk kelas gue. Setelah
kejadian itu gue sering melakukan
hubungan dengan dia, mulai dari
berciuman mesra di belakang sekolah
waktu istirahat, sampai menghisap dan
menyodomi masing-masing sepulang
sekolah di toilet. Bahkan ketika ortunya
keluar kota untuk urusan bisnis gue
sering berkunjung ke rumahnya untuk
sekedar melampiaskan nafsu kami.
Begitu seterusnya selama 1 semester
kami berhubungan. Setelah lulus aku
memutuskan melanjutkan kuliah ke
Jogja, sementara dia melanjutkan ke
Kuala Lumpur, Malaysia. Tapi kami
masih berhubungan via email. Bahkan
tiap liburan, dia menyempatkan datang
ke Jogja hanya untuk melepas rindu.
Tapi sudah setahun ini kamijarang
berhubungan karena aku sedang sibuk
dengan tugas-tugasku tapi aku masih
merindukan pelukan tubuh Arya, bau
tubuhnya, kontolnya, spermanya,
ciumannya, hisapannya, segalanya....
Sampai sekarang belum ada yang tau
kalau gue GAY, kecuali Arya. Bahkan
sejak kuliah ini gue udah 3X pacaran
sama cewek untuk sekedar menjaga
jati diri gue. Tapi di dunia maya gue
sering banget sex chat dengan banyak
cowok dan tentunya mereka tidak
kenalsiapa aku sebenarnya.
www.ceritagay.uiwap.com